Menyeka Air Mata dan Tersenyum
Februari 15, 2021Alhamdulillah, Allah telah mengizinkan saya untuk menyeka air mata dan kembali tersenyum. Sabtu, 13 Februari bayi saya sudah diizinkan pulang oleh dokter di rumah sakit. Fototerapi sudah usai, kendati demikian tentu kami masih harus tetap memperhatikan perkembangan bayi. Beberapa hari ini kami rutin mengajak bayi berjemur.
Sepulang dari rumah sakit, bayi cukup rewel karena ternyata malam itu tali pusatnya mulai lepas. Barangkali terasa nyeri. Saya dan suami kesulitan untuk tidur. Saya sama sekali tak bisa lelap begitu juga dengan bayi.
***
Hari Ahad, alhamdulillah kami mengadakan Aqiqah yang dihadari keluarga besar dari pihak ibu saya. Saya dan suami memberinya nama Sekar Bening Lituhayu. Benar. Nama Lituhayu sengaja telah lebih dulu saya pilih dan saya abadikan untuk nama blog ini. Saya juga menyimpannya untuk diberikan sebagai nama anak, jika Allah mengamanahkan anak perempuan. Tidak ada alasan khusus atau artian khusus. Saya dan suami hanya menyukai rangkaian nama ini. Kami ingin memanggilnya Bening. Doa kami, semoga ia selalu menjalani janjinya dengan Allah untuk selalu bertaqwa. Aamiin.
***
Malam ini sembari menunggu suami pulang saya duduk disamping kasur tempat Bening berbaring. Ia baru saja menyusu. Saya agak khawatir karena kulitnya masih nampak kekuningan. Namun saya berusaha keras untuk tidak terlalu cemas. Sebab itu bisa mempengaruhi kualitas asi. Padahal asi juga memegang peranan penting agar Bening bisa tetap sehat dan segera membaik.
***
Sudah lama saya tak mendengarkan musik melalui handsfree. Ah terakhir kapan ya? Serasa sudah lama sekali hehe. Hari ini saya memilih untuk mendengarkan lagu baru bang Ananda Badudu yang berjudul Air Matamu, Ibu
Cukup mengharukan :')
0 Comments