Yang Hancur dan Berserakan
Maret 02, 2024
Suatu siang setelah aku mencuci peralatan makan tiba tiba sebuah cangkir meluncur dari rak mengenai gelas lain dan keduanya jatuh. Cangkir berbahan keramik berwana abu abu hancur berantakan. Sementara gelas kaca yang ikut jatuh tadi masih tetap utuh meski berguling di lantai. Aku mengamati sejenak cangkir favoritku yang sudah berantakan di lantai sebelum memunguti serpihannya. Mungkin karena sering dicekoki tayangan sinetron yang menampilkan adegan gelas terjatuh berantakan sebagai pertanda bencana, mendadak pikiranku jadi kalut. Aku bertanya tanya dalam hati. Apa gerangan yang akan terjadi? Namun logikaku segera mengambil alih, tadi tanganku ga sengaja nyenggol cangkir ini. Begitulah pikirku sembari ku pungut pecahan-pecahan cangkir dan kumasukkan ke plastik sebelum membuangnya.
Untuk sesaat aku merasa sedih. Sebab cangkir ini kupilih sendiri ketika aku mengunjungi toko peralatan dapur. Toko ini sangat terkenal di kotaku dan yang membuatku heran, ini bukan toko makanan atau bahan pokok tapi kenapa selalu saja ramai? Lebih lebih jika mendekati hari raya. Ketika tiba di rak yang memajang berbagai jenis cangkir, aku melihat sebuah cangkir abu abu polos dan seketika aku tertarik untuk memilikinya. Aku sangat suka minum kopi atau teh untuk teman belajar. Juga ketika pagi hari sebelum beraktivitas. Saat aku mulai bekerja pun kerap berteman minuman hangat dengan si cangkir abu abu ini. Aku selalu sentimental jika sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan seseorang ehh maksudku sesuatu. Meskipun hanya benda mati tapi aku merasa cangkir abu abu ini sudah merekam begitu banyak peristiwa yang kulewati. Bahkan ketika aku sudah menikah cangkir ini ada di dapurku dan menjadi cangkir yang selalu dipilih suamiku untuk menyeduh kopi.
0 Comments