Beberapa hari terakhir ini aku berusaha mengalihkan semuanya. Menahah amarah dan tak membuat keputusan apapun saat marah adalah hal yang selalu aku pelajari. Aku belajar keras untuk itu. Aku ingin memastikan keputusanku tak melibatkan amarah sesaat atau hanya memberikan makan pada  egoku. 

Tak ada lagi romantisme masa lalu. Tak ada lagi kenangan manis. Potret itu hanyalah sebuah potret tanpa arti apapun baginya. Untuk apa aku menyimpan lebih lama perasaan ini sedang ia terus membenciku. Aku lelah menegarkan diriku. Mencoba membuang pemikiran itu. Namun sia sia saja. Segalanya tampak benar sekarang. Bukan hanya perasaan atau pemikiranku saja. 

***

Mengasyikan saat aku melihat drama seri dari ponselku. Itu mengalihkaku sejenak dari rasa sakit. Aku tak lagi menghindari untuk berpapasan. Semua akan seperti biasanya. Namun ku pastikan bahwa semua yang ada di dalam hati ku telah berbeda. Aku telah kehilangan engkau. Dan kau telah meninggalkanku bertahun lalu, bukan?

Luka ini, rasa sakit ini, kali ini berbeda.