Littel Forest: Melewati Empat Musim di Jepang bersama Ichiko
September 14, 2021Ichiko mendadak pulang ke rumahnya di Komori. Sebuah desa yang terletak di daerah Tohoku. Komori juga berarti hutan kecil. Menurut cerita dari orang orang tua yang telah menetap disana puluhan tahun, Komori merupakan sebuah hutan. Mereka menebang beberapa pohon dan menjadikannya lahan pertanian.
Ichiko masih mendapati rumahnya kosong sama seperti saat ia meninggalkannya. Ibunya tiba tiba menghilang di hari saat Ichiko memintanya untuk membuatkan sup miso. Sepulang dari sekolah, Ibunya sudah pergi dan meninggalkan sepucuk surat yang sama sekali tak dapat dipahaminya.
***
Akhirnya saya menonton Little Forest versi Jepangnya! Wah ini sungguh terlambat. Lagi pula mungkin saya salah, harusnya saya menonton versi Jepang dulu sebelum menonton versi Koreanya ya?
Menurut saya Little Forest versi Korea dan Jepang tidak bisa dibandingkan bagusan mana. Bagi saya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Mereka memiliki keindahan masing masing sebagai sebuah film. Jika versi Korea lebih mengutamakan alur, kedalaman cerita, dan pergulatan batin sang tokoh utama, lain halnya dengan versi Jepang. Menurut saya mereka lebih menekankan pada presentasi memasak dan hidangan hidangan khas di empat musim yang berbeda. Juga mereka lebih banyak membicarakan soal tata cara bercocok tanam berbagai jenis tanaman menyesuaikan iklim dan cuaca. Saya mendapatkan banyak sekali informasi mengenai trik bercocok tanam dari film ini. ^^
Little Forest terbagi menjadi 2 film. Yang pertama rilis pada tahun 2014 dengan judul Little Forest: Summer, Autumn. Sedangkan yang kedua rilis pada tahun 2015 dengan judul Little Forest: Winter, Spring. Penonton akan disuguhi pemandangan empat musim di sebuah desa yang masih asri di Jepang.
Sama selerti versi Koreanya, sang tokoh utama memperlihatkan mencoba banyak resep yang ia dapatkan dari Ibunya. Meski ibunya tidak menuliskan resep itu untuknya, Ichiko mempunyai ingatan yang cukup baik dan terkadang ia melakukan modifikasi.
Saat kecil Ichiko melihat ibunya bagai pesulap atau seorang yang genius mengubah bahan bahan makanan menjadi hidangan lezat. Atau membuatkan makanan yang belum pernah Ichiko makan sebelumnya. Ia pikir itu semua adalah penemuan sang ibu. Namun ternyata saat ia tinggal dikota, masakan yang ibunya buat, sudah umum dijual kemasan di minimarket. Seperti nutella, misalnya. Saya geli melihat ekspresi Ichiko yang kaget dan heran melihat botol nutella berjajar di etalase. Haha
Film ini memberikan banyak sekali pelajaran dan sangat menginspirasi saya untuk bercocok tanam. Ada sebuah kenikmatan sendiri dapat berkebun atau bertani sendiri kemudian mengolahnya menjadi bahan makanan. Menontonnya saat suasana mendung seperti ini rasanya betul betul sentimental.
Saya tidak ingin menuliskan terlalu banyak tentang film ini disini. Jika kawan belum pernah menontnonnya, saya sangat merekomendasikan. Jika sudah nonton, ceritakan pada saya bagaimana pendapatmu dan bagian mana yang sangat berkesan di kolom komentar ya ^^
Bonus foto cantik dari film Little Forest.
![]() |
Rumah Ichiko |
![]() |
Membaca ditemani minuman panas, dan manisan |
![]() |
Membaca bersama Kikko |
2 Comments
Aku lebih suka yang versi Korea karena lebih banyak interaksi dengan karakter lain. Kalau versi Jepang lebih banyak narasi agak bosenin. Alasan lainnya lebih suka Kim Tae Ri, akting dan visualnya enak dilihat lama-lama, hhehe.
BalasHapusNonton Little Forest enak buat temen makan atau pas mood lagi males dan gabut.
Iya ya aku pertama kali liat yg Korea langsung suka sama Kim Tae Ri deh. 😍
HapusBener banget tuhh. Kmrn lg badmood trs nntn ini rasanya jadi rileks 😌🌿