Kemarin saya melihat insta story dari beberapa orang yang berbeda tapi memposting hal yang sama. Ada Polka Wars, dan tiap tiap personilnya sampai bang Lafa Pratomo serta Oscar Lolang memposting single baru dari laki laki yang bernama Bilal Indrajaya. Saya pikir dia masih saudaraan sama bang Billy Saleh karena mirip. Apalagi namanya juga hampir mirip. Hihi tapi sepertinya bukan. Bilal ini adalah salah...
Kini rasanya aku benar benar hilang dan terlempar di antah berantah. Aku tak bisa pulang karena aku telah kehilangan tempat di rumahku. Mungkin disana ada sebuah bangunan yang kusebut rumah. Tapi esensi dari rumah telah pudar. Aku merindukan wanita lembut yang telah rela meneteskan darahnya demi kelahiranku. Namun ada benteng kokoh disana yang mungkin saja tak lagi mengizinkanku untuk kembali. Aku disini menjadi...
Kuteringat akan pagi itu. Ritual yang telah kami jaga selama belasan tahun. Aku berniat menjadi sekeras batu dan tak kan ada air mata. Namun saat aku bersimpuh, air mataku meleleh begitu saja. Bulan demi bulan berlalu, kekakuan ini membentangkan jarak dan menghambarkan rasa. Kekecewaannya meradang, sedang aku terlampau dingin. Tangisku, tak dapat lagi aku bendung. Bulir bulir berubah jadi deras. Selepas peristiwa itu,...
Mungkin diam diam kota ini menanti langkahnya. Yang katanya rindu bertualang. Mendamba menyusuri setiap jalan dan gang yang asing. Berharap ia bisa menghafalkan satu demi satu nama daerah. Dan arah mana saja yang harus ia tuju, serta jalan mana yang harus diambil tuk kembali ke titik awal. Mungkin diam diam langit menanti jadi saksi atas petualangan kecilnya. Si perempuan yang telah lama terkurung...
Arah semakin tak menentu. Udara yang kuhirup barbau busuk. Mengingatkan pada diriku sendiri yang seperti sampah. Hanya disingkirkan kesana kemari. Dihindari dan terbuang. Sungguh tak berguna. Aku tak punya tempat di dunia ini tuk tinggal dan pulang. Aku ingin menemukan tempatku sendiri. Dimana aku bisa tenang, bediri dengan kakiku sendiri dan tak membuat satu orang pun terbebani atas keberadaanku.Depok, 25 Juni 2018 |...
Hadirku disambut olehmu. Kau datang bagai puisi sang pujangga besar yang tak pernah habis dimakan zaman. Hujan, adalah peristiwa alam yang kusuka. Mungkinkah alam telah sengaja berkonspirasi untuk memberikan sambutan syahdu semacam ini bagi si pendatang ini? Mereka coba buai aku dengan hujan deras yang belum berkesudahaan semenjak aku tiba. Hingga aku terlelap sampai aku terjaga lagi pagi ini. Akan seperti apa hariku...
Langit terlihat lebih rendah ketika mendungSedang hati terasa begitu sempit ketika murungLangit dan hatimu adalah hal yang mungkin samaMengarungi hatimu, layaknya bertualang menembus langitSulit, terasa begitu jauhHampir mustahil, sebab jika terlalu jauh ku kan tercekatHilang sudah udara, ku tak mampu bernafas dan ku kan mati di belantara tak bertepiSeperti langit dengan ruang hampanyaSemakin dalam ku menelusuri hatimu, ku kan tersesat dan terjebak di...
Kira kira, apa yang meyebabkan seseorang merasa kesepian meski ia berada di tengah keramain dan merasa ramai meski ia sedang sendirian? Pernahkah kau merasa begitu sesak di dada dengan perasaan sepi? Kendatipun disekitarmu kau dengar celoteh anak kecil riang gembira, dan mereka yang saling berbincang ini dan itu. Tapi kau hanya terdiam, merasa kosong. Dalam batinmu kau meminta ampun padaNya atas perasaan sakit...
Ku rasa aku memerlukan ini. Berjalan menjauh dari tempatku. Tempat dimana aku mendapatkan luka dan merasakan sakit yang teramat sangat. Tapi jalan yang ku tempuh nanti kan melewati tempat barumu. Ah aku ingin melupakan kenyataan itu. Aku tak ingin lagi menyentuh segala hal tentangmu. Semua telah jauh berbeda. Aku hanya ingin melempar jauh tentangmu di belakang sana. Aku akan pura pura tak tahu dan...
Orang pendiam itu punya kemampuan khusus untuk menjadi tak terlihat oleh orang orang disekitarnya. Tak bersuara rupanya menjadikan keberadaannya pun sulit dideteksi. Aaaa ya...sulit? Apakah kata tersebut berlebihan? Bagaimana jika kita sebut saja dengan...tidak mudah dideteksi? Padahal frasa tidak mudah dan kata sulit itu sama saja artinya, bukan? Yah pokoknya begitulah.Purwokerto, 21 Juni 2018 ...
Teruntuk tanah yang ku damba, langkah kaki ini kiranya kan menempuh arah yang berlawanan. Entah kapan ku pijakkan kakiku di tanahmu itu. Yang selalu aku rindu dan ku dambakan. Aku pergi ke arah matahari terbenam tuk menerbitkan harapan harapan baru. Semoga ini menjadi awal baik bagi kehidupanku yang kian hari kian lesu, lupa dan hampir hilang tujuannya. Dalam anganku, engkau masihlah harapanku. Di...
Ada sesuatu dalam warna suara itu. Yang dulu begitu akrab dan selalu membuatku terpukau. Kini sudah jauh berbeda. Warna suara itu memberi sepercik warna hitam dan semua jadi suram. Luka yang masih menganga itu kembali perih meski telah sekian lama aku abaikan. Ya...ku abaikan begitu saja. Sulit tuk menyembuhkannya. Sulit untuk menghilangkannya. Maka yang bisa kulakukan sampai saat ini adalah mengabaikannya. Terus mencoba...
Jujur, saat saya mendengar salah seorang takmir masjid membangunkan sahur menggunakan pengeras suara rasanya sungguh terharu. Terlebih dini hari ini. Yang jikalau hilal esok telah terlihat, hari ini menjadi hari terakhir Ramadhan. Galau dan sedih, begitu cepat semuanya berlalu. Kemudian saya sadar, bahwa suara orang membangunkan sahur itu tidak akan terdengar lagi setidaknya dalam kurun waktu satu tahun kedepan. Terbersit pikiran yang membuat...
Anut runut tansah reruntunganMunggah mudun gunung anjok samudroGandeng renteng anjejereng rendingReroncening kembangKembang kemantenMantene wus dandat dadi dewo dewiDewaning asmoro gyo mudun bumiEla mendung, bubar mawurMlipir mlipir, Gyo SumingkirMahargyo dalan temantenDalan pun dewo dewiSworo trompetTing celeretArak arak, sigro sigrakDatan kendatAnut runut, gyo mudun bumiCatatan pemilik blog:Lagu ini menggambarkan suasana pesta pernikahan dan kisah cinta sepasang pengantin. Pertama kali saya penasaran dengan lagu ini ketika...
Lelah untuk sekadar merasa perciknya. Ku butuh jeda untuk hati ini. Agar aku mampu menerjemahkan setiap tetes rasa menjadi sebuah ungkapan. Yang kelak menuntunku tuk melangkah. Sungguh kurasa aku benar benar lelah. Aku ingin lelap dalam sunyi. Dibelai sepi yang menenangkan. Ingin ku hirup udara segar kebebasan. Kuingin terpejam, barang sejenak. ...
Kau hanya bertarung dengan dirimu sendiri. Konflik batin yang tak berkesudahan itu sungguh melelahkan. Mengapa kau memilih gelisah saat kehidupan disekitarmu penuh ketenangan. Semua baik baik saja, kelihatannya. Setidaknya itu sudah cukup bagimu untuk tenang dan berbahagia. Tidakkah kau tahu di luar sana? Pertarungan dan konflik benar terjadi di depan mata. Tak hanya dalam benak. Peluru menghujani tanah kelahiran mereka. Gelegar ledakan senjata...
Ku kira kau rumah. Saat senja menjelang langkahku kian melemah. Kau memintaku tuk singgah disana, di rumah itu. Aku membaringkan tubuh lelahku karena pengembaraan ini. Kau bawakan aku segelas susu dan sepiring roti panggang yang masih hangat. Tempat ini dan caramu menyambutku, ku kira kau kan jadi rumah untukku. Aku merasa aman dan tenang. Ketika malam bangkit, langit berbintang yang terlihat melalui jendela...
Salahkah aku mengatakannya? Salahkah jika aku ingin menunggumu. Bahkan aku tak peduli dengan waktu yang berlalu. Aku bimbang dan selalu saja resah. Aku adalah kain yang ditenun dari jalinan kedua rasa itu. Namun aku tahu satu hal. Sejauh dan selama apapun kita terpisah, hatiku masih tertinggal di tempat yang sama. Sama seperti saat pertama kali aku mendapati rasa itu darimu. Aku pikir aku...
Butuh waktu yang cukup lama bagiku untuk menyadari kesalahan demi kesalahanku. Cukup lama aku tenggelam dalam kelalaianku. Namun yang tak aku tahu, apakah butuh waktu lama pula untuk melupakan semua itu? Tak kupungkiri aku pernah merasakan sesuatu yang membuatku tersenyum, meski dalam kelalaian itu. Apakah itu tipu dayanya? Mengapa hatiku terasa begitu perih. Aku terhimpit antara logika dan rasa. Ku terluka mengingat kesalahanku....
Diantara Laut dan Gunung, memang saya suka gunung. Meski saya belum pernah mendaki gunung, sekalipun. Hanya sebatas mengunjungi area pengunungan. Saya suka gunung dan pegunungan karena hawanya sejuk dan dingin. Saya juga bisa memandang pemandangan yang hijau milik pepohonan yang tumbuh. Terutama pohon pinus dan cemara. Namun entah kenapa saat saya ini saya merasa sangat ingin berada di pantai. Ketika saya merasa penat,...
Terkadang aku terjatuh. Terkadang aku terkapar. Lalu semua begitu gelap. Disekitarku terasa pengap. Namun hawa dingin menyergap. Begitu, kemudian aku membeku. Tercekat dalam pekat. Aku merasa tak bisa bangkit dan temukan lagi arah dan tujuanku. Ku cari cahaya tuk bimbing aku lagi. Sibuk aku mencari. Ternyata cahaya itu dapat kupantik dari dalam sini, dalam hatiku. Aku selalu takut. Aku selalu resah. Dan aku...