Kini rasanya aku benar benar hilang dan terlempar di antah berantah. Aku tak bisa pulang karena aku telah kehilangan tempat di rumahku. Mungkin disana ada sebuah bangunan yang kusebut rumah. Tapi esensi dari rumah telah pudar. Aku merindukan wanita lembut yang telah rela meneteskan darahnya demi kelahiranku. Namun ada benteng kokoh disana yang mungkin saja tak lagi mengizinkanku untuk kembali.

Aku disini menjadi liyan. Aku disini adalah asing dan terasingkan. Detik dan menit yang bergulir menjadikan perasaanku berpindah dari emosi satu ke yang lain. Sesaat aku merasa tak lagi mampu jalani disini. Aku ingin pergi, pulang. Tapi aku telah kehilangan tempat pulang. Sesaat kemudian aku merasa beruntung menjadi pendatang. Kurasa disini ada banyak hal yang tak bisa kutemukan di tempat lamaku.

Tidak...bukan aku ingin menguatkan diriku agar aku berada disini selamanya. Hidup itu sebuah perpindahan dan pergantian. Jika selama ini aku telah menetap pada suatu keadaan dan hanya waktu satu satunya dalam hidupku yang berganti, kini tempat aku berpijak juga akan terus berganti. Terhitung dari hari ini. Entah kapan aku kan melangkah dan berpindah lagi. Satu hal dalam benakku, ini masilah sebuah permulaan dari petualangan panjangku. Tujuanku, yang aku tulis dalam pikiran dan yang beberapa waktu terakhir telah aku utarakan pada kawan kawan terdekat, pasti akan aku raih. Pasti. Semoga Alloh meridhoi. Aamiin

Depok, 29 Juni 2018 | Menit menuju terbit