Berputar Di Jelaga
Juni 02, 2018Terkadang aku terjatuh. Terkadang aku terkapar. Lalu semua begitu gelap. Disekitarku terasa pengap. Namun hawa dingin menyergap. Begitu, kemudian aku membeku. Tercekat dalam pekat. Aku merasa tak bisa bangkit dan temukan lagi arah dan tujuanku. Ku cari cahaya tuk bimbing aku lagi. Sibuk aku mencari. Ternyata cahaya itu dapat kupantik dari dalam sini, dalam hatiku.
Aku selalu takut. Aku selalu resah. Dan aku selalu lari, bukan ambil jalan tengah. Tapi aku berlari membelok ke tikungan tajam. Lalu aku terjun bebas. Ahh mengapa begini. Mengapa aku seperti pecundang.
Tak ada yang bisa menolongku, kecuali Dia. Tapi semua tak kan bergerak berubah jika aku masih senang tinggal dalam gelap yang memerangakapku. Gelap itu adalah ketakutan dan kekhawatiranku yang tak berdasar. Sering kali tak bisa dijelaskan. Tanpa sebab dan absurd. Aku selalu terdiam saat ditanya mengapa. Bodoh!
Aku terjebak dalam pikiranku. Yang sudah terlalu keruh dan memuakkkan. Penuh dengan kabut kelabu yang membingungkan. Aku adalah anomali diantara semua hal yang berjalan dengan begitu normalnya.
Akhirnya...sesak yang kuderita menjadi begitu akrab. Resah yang selalu hadir menjadi denyut kehidupan. Biarlah kucoba nikmati. Mungkin dalam gelap dan kebimbangan ini ku kan temukan sesuatu. Mungkinkah ini hanya sebuah fase yang mesti aku lewati. Namun, aku takut jika aku terjebak disini selamanya. Siapa saja, tolong aku!
0 Comments