Teruntuk Tanah yang Ku Damba
Juni 20, 2018Teruntuk tanah yang ku damba, langkah kaki ini kiranya kan menempuh arah yang berlawanan. Entah kapan ku pijakkan kakiku di tanahmu itu. Yang selalu aku rindu dan ku dambakan. Aku pergi ke arah matahari terbenam tuk menerbitkan harapan harapan baru. Semoga ini menjadi awal baik bagi kehidupanku yang kian hari kian lesu, lupa dan hampir hilang tujuannya. Dalam anganku, engkau masihlah harapanku. Di atas tanahmu aku ingin tinggal. Di atas tanahmu ku ingin habiskan sisa waktuku nanti. Semoga malaikat mencatat harapanku, dan Tuhan membacanya. Biar waktu yang akan pertemukan aku dan engkau. Tuk saat ini, kubiarkan angin mengantarkanku menjauh darimu. Semoga bukan selamanya, ku yakin sementara. Kelak kita kan bersua. Kelak ku kan nikmati betapa nyaman dan bahagianya berbaring di atas rerumputan hijau, yang tumbuh di tanahmu.
Nantikan aku...aku salah satu dari jutaan manusia yang mendambakanmu. Sudilah kiranya kau menerimaku nanti. Ya..nanti, ketika aku telah berhasil memberikan nafas segar pada hidupku yang sesak ini. Ketika aku telah menjadi manusia yang utuh, bukan lagi kabut tipis yang samar samar di perbukitan. Nantikan aku. Meski langkahku menjauh, engkau tetap di dalam batinku. Engkau dalam stoples kaca harapan, selalu kusimpan dengan aman. Biarpun jarak yang kutempuh terlampau jauh, kelak ku kan kembali dan datang kepadamu.
Teruntuk tanah yang kudamba...
0 Comments