Sebuah Keputusan
Agustus 15, 2021Beberapa wanita berusaha untuk tetap bekerja meski sudah memiliki anak. Ada yang karena tuntutan, ada juga karena keinginannya sendiri. Beberapa yang lain memilih untuk mengasuh buah hati dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Jika saya boleh memilih saya suka dengan pilihan menjadi ibu rumah tangga full time. Saya masih harus bekerja selain karena kami membutuhkan itu dan ada tanggung jawab di dalamnya. Namun lambat laun saya merasa bahwa tempat saya bekerja saat ini mungkin akan lebih baik tanpa saya dan mendapatkan karyawan baru. Memang segalanya berjalan dengan baik dan didiskusikan secara kekeluargaan. Hanya saja saya merasa tak ingin menjadi penghambat laju mereka yang semakin hari semakin baik dan berkembang pesat. Ada saat dimana harus mengerjakan sesuatu, saya harus mengorbankan Bening. Saya mengabaikan rengekannya. Dia hanya ingin mendapatkan saya melihat wajahnya dengan lekat, suatu hal yang sederhana tapi kerap terlewat.
Saya akan mengumpulkan tekad dan keberanian untuk melepas pekerjaan ini. Saya menginginkan hari yang tenang. Mengurus Bening tanpa terinterupsi apapun. Istirahat tenang tanpa dihantui pekerjaan belum selesai. Bangun pagi dengan lega dan melakukan pekerjaan rumah tanpa terburu buru.
Mungkin dikemudian hari saya bisa menjalankan bisnis sendiri. Berjualan atau apapun itu untuk menambah penghasilan dan tidak semata mata bergantung pada suami, sekalipun memang semua adalah tanggungjawabnya. Namun saya tak ingin hanya sekadar berpangku tangan.
0 Comments