Sehari Tersisa
November 13, 2018Lampu lampu telah dipadamkan, hanya tersisa lampu tidur yang cahayanya temaram. Sementara playlist soundcloud memutarkan musik berirama lembut dan pelan. Usai menuntaskan pekerjaan, saya memilih untuk merebahkan tubuh. Meski kenyataannya jika tak disudahi, akan ada saja yang mesti dikerjakan.
Malam ini terakhir saya bisa berbaring di ranjang ini sebelum mesti berangkat lagi ke perantauan. Perjalanan esok akan cukup panjang dan tidur di perjalanan tentu tak akan senyaman ini bukan? Saya berfikir...adakah hal yang belum sempat saya lakukan? Yang begitu saya dambakan dan mengusik pikiran saya ketika di perantauan? Adakah yang belum lunas terbayar? Ah ya..tentu saja ada. Rindu saya pada kedua orang tua tidak akan pernah bisa lunas terbayar. Bahkan saat ini saya telah menabung lebih banyak rasa rindu pada beliau berdua. Namun apa daya. Saya harus melanjutkan lagi perjalanan dan meneruskan apa yang telah menjadi tuntutan atas eksistensi saya di dunia ini.
Keinginan untuk jelajah dan travelling sementara disimpan dulu. Rencana rencana perjalanan bersama kawan saya, harus ditunda sampai nanti saya bisa kembali lagi kesini. Sementara ini kami berdua harus fokus pada kewajiban pekerjaan dan hal hal lain yang mesti diselesaikan.
Ah...dan saya harus berpisah sekali lagi dengan kucing kesayangan saya... belum tuntas sepertinya saya melepas rindu. Maaf saya harus merantau lagi pus...tapi saya sudah membelikan kamu makanan dengan gaji saya. Ya..benar, sekarang saya bisa membelikan makanan dengan penghasilan saya sendiri. Kau harus tahu itu nak. Haha ah tau apa kamu. Baik baik ya di rumah...
0 Comments