­

Buku dan Kawan yang Menginspirasi

Februari 08, 2019


Entah sudah berapa banyak peristiwa yang terlewat ketika kerikuhan membatasi kami. Saya terlampau rikuh untuk berkabar dengannya karena suatu hal. Ia pun menjadi canggung dan memberi jarak karena tak enak hati. Sampai pada akhirnya Allah memberikan jalan keluar pada saya untuk menyelesaikan perkara itu.  Sesungguhnya masalah itu hanya terjadi pada diri saya dan berkecamuk di pikaran saya. Melegakan sekali saat bisa kembali berkabar, ia masih sama seperti sebelumnya. Bahkan sikapnya seperti seorang kakak yang khawatir karena adiknya pergi keluar hingga larut. Ketika akhirnya saya menghubunginya lagi ia meminta saya untuk jangan kabur kabur lagi. ^^’

Musim boleh berganti, dari penghujan ke kemarau lalu penghujan lagi. Tapi pertemaan ini syukurlah masih dapat disambung lagi. Tak ada kemaru yang mampu mengeringkannya. Tak banyak perubahan. Jikalau ada mungkin saya kini seperti halnya ia yang juga disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang membuat kami berbalas pesan hanya di jam jam selo saja.

Jujur saya ingin sekali berkisah banyak padanya dan saya juga ingin mengatahui banyak hal di kehidupannya. Tapi biarlah seperti ini dulu. Membicarakan film, musik, dan buku rasanya seperti mengembalikan lagi gairah hidup saya. Membicarakan kegemaran memang rasanya menyengkan.

Hari  selasa kemarin ia pergi ke bazar buku di kotanya dan bersedia mengajak saya ikut serta lewat telefon. Menyenangkan sekali, itu pengalam pertama saya video call dengannya. Malam sebelumnya ia sempat menawari apakah saya mau nitip dibelikan buku. Ia mengirimkan sejumlah foto yang menampilkan puluhan buku di lapak bazar. Ada satu buku yang menarik perhatian saya. Kendati buku itu bisa saja luput dari pandangan karena letaknya di tepian, saya merasa tertarik pada buku itu. Awalnya saya tertarik pada judulnya sedangkan sampulnya tak begitu terlihat jelas. Kemudian saya mencari tahu lewat internet. Sampul bukunya terasa begitu familiar. Benar saja, saya mendapati sebuah kiriman di instagram gagasmedia (penerbit buku itu) yang memuat susunan acara peluncurannya. Diakhir sesi ada penampilan Layur dan Rinandi yang membawakan sebuah lagu berjudul Lentera. Yah… saya telah mengenal lagu Lentera jauh sebelum ini. Sebelum saya mengetahui ada buku Rindu yang Akan Membawamu Pulang. Buku ini telah terbit pada tahun 2015. Dan di tahun itu saya hanya tahu lagu Lentera karena saya mengikuti jejak musik Layur di Soundcloud. Ah jodoh memang tak kemana. Berawal dari menyukai lagu itu, akhirnya saya bertakdir juga untuk membaca sumber inspirasinya. Semua itu bisa terwujud karena teman saya, Vidia. Terima kasih banyak. ^^

Yang mana hayo? | foto oleh Vidia

Pagi ini paket buku titipan saya sampai. Saya kira baru akan sampai esok. Rupanya pagi sekitar jam 10, Bapak memanggil saya lantaran ada kurir yang mengantarkan sebuah paket. Paket itu berisikan dua buku. Di Bazar buku yang Vidia kunjungi ada banyak sekali buku dijajakan dengan harga murah. Buku yang saya dapatkan ini asli tapi karena terbitan lama, harganya pun diobral.

Kondisi  bagus dan pembatasnya masih ada

Saya menyadari bahwa semenjak menggunakan gawai, saya terlalu sering menghabiskan waktu luang hanya dengan bermain gawai. Kebiasaan mambaca buku sudah jarang sekali saya lakukan. Saya suka menulis tapi saya minim baca. Tak heran jika tulisan saya hanya begini begini saja :v harus perbanyak amunisi. Saya selalu kagum dengan kawan kawan yang selalu rutin membaca. Saya jadi malu karena saya jarang baca tapi terlalu banyak nulis.

Pada salah seorang yang saya kenal melalui blog, diam diam saya tertantang ingin sekali membaca buku yang pernah ia baca. Hehe… maaf untuk Dwi yang diam diam saya suka kepo akun Goodreads kamu dan melihat lihat buku apa saja yang sudah kamu baca. Saya tertarik juga ingin membacanya. Ah ya… bahkan saya ingat sewaktu saya masih di Depok, saya pernah nge tweet ingin main tapi tak  ada kawan. Dan dialah yang mengirim DM ke pada saya, katanya bersedia menemani jika ingin pergi ke suatu tempat. Terharu dan senang sekali saya waktu itu. Namun sayang, belum sampai terwujud saya justru sudah kembali ke kampung halaman.

Selain Vidia dan Dwi, adik saya (adik nemu gede) dek Alfi juga membuat saya kenal dengan berbagai TBO. Dengan TBO, saya bisa dengan mudah menemukan buku yang saya inginkan tanpa harus jauh jauh keluar kota. Dek Alfi adalah kawan berburu buku pre ordernya Bung. Haha. Kawan yang selalu seru untuk diajak ngerumpiin Bung dan ngobrol soal musik. Orang yang selalu ikhlas dan sabar menampung kehebohan fangirling saya pada Polka Wars. ^^ dia juga gemar baca yang koleksi bukunya melimpah sampai banyak teman yang sering pinjam buku padanya. Benar begitu kan, dek? :v

Semoga saja saya bisa bertemu dengan Vidia, Dwi, dan dek Alfi suatu hari nanti. Terima kasih kalian bertiga sangat menginspirasi ^^ semoga Allah melancarkan segala urusan kalian wahai perempuan perempuan hebat. Semangat yah…  

You Might Also Like

1 Comments

  1. ...perempuan perempuan hebat. Semangat yah… :')

    Uhhh, kak tiffa. InsyaAllah ketemu :*

    BalasHapus

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling