Pasang Surut Layur Dalam Tiga Babak
Februari 01, 2019Hari ini penikmat musik Layur boleh bersuka cita. Sebab akhirnya lelaki yang akrab dipanggil Pepi ini telah resmi merilis tiga album sekaligus di Spotify. Ah ya...saya tambahkan, untuk para penikmat musik layur 'dan pengguna Spotify garis keras'. Haha. Beberapa karya musik Layur yang tadinya hanya tersedia di Soundcloud akhirnya diunggah juga ke Spotify dan dibagi menjadi tiga episode. Pertama Ambang, kedua Evening Tides, dan yang ketiga Larung. Layur mengambarkan komposisi musiknya ini layaknya lautan yang mengalami pasang surut.
Mengapa akhirnya mas Febriann Mohammad merambah ke Spotify? Ia mengaku awal mulanya adalah atas dorongan bang Ananda Badudu, rekan bermusiknya. Disuatu ketika saat pelesir bersamanya di Bantul, bang Nanda mengutarakan hal itu. Kenapa ngga di taruh di Spotify aja? Bahkan beberapa waktu yang lalu pendapat itu dicuitkan di twitter dan mendapatkan banyak sekali dukungan. Tak terkecuali saya. Saya pun tak mau ketinggalan untuk meninggalkan komentar bernada dukungan.
Baru kemarin petang saya mendapati Episode Evening Tides ketika membuka Spotify saya terhenti di nama Layur, diantara daftar artis yang saya ikuti. Selain karena penasaran foto profilnya yang berubah, saya mendapati beberapa track yang telah berhasil ia unggah.
Mas Pepi mengaku, perlu waktu untuk memikirkan dan mempersiapkan. Kualitas audionya kurang sempurna. Tapi menurut saya pribadi, ketidaksempurnaan itulah yang menjadikan komposisi musik Layur begitu unik. Musik yang mengawang dan terdengar sangat sembrono. Tapi bila dinikmati betul betul, hey...! Ini karya yang luar biasa.
Seni itu bebas. Seni itu luas. Tidak ada indikator tertentu dan batasan batasan. Justru seni adalah ruang untuk mereka yang telah jengah dengan lingkungan dan segala rutinitas yang begitu begitu saja. Muak dengan aturan dan batasan.
Pasang Surut dalam Tiga Babak
1. Ambang
Album ini bersisikan 10 lagu. Dengan label waktu tahun 2013, album ini telah melemparkan saya ke masa silam. waktu dimana untuk pertama kalinya saya mengenal musik uniknya di Soundcloud. Beberapa kompisisi seperti Secangkir Teh, Rintik Hujan Dan Sebaris Melodi, Morning Hills, Sisi Timur, dam 03.00 AM, Ruins ini membuat saya kembali memutar ulang episode episode kehidupan saya semasa kuliah dulu. Beberapa komposisi musik di album Ambang ini juga telah dirilis dalam bentuk EP dibawah naungan label musik asal Jepang, Totokoko label. Favorit saya? Tentu saja nomor track 1. Tapi tunggu, ada satu track dengan judul sangat panjang: Suatu Hari Dimana Kita Bedua Duduk Bersama Di Sebauh Taman dan Saling Berksisah. selain judulnya yang panjang, keunikan dari lagu ini adalah terdengar lebih ceria. Seolah saya dapat menangkap suasana ceria dua orang yang sedang duduk berdua dan berkisah. haha. Sepertinya lagu ini nikmat bila diputar berulang.
2. Evening Tides
Berisikan 11 track musik intrumental yang beberapa diantaranya menyisipkan suara gumam dari mas Layur. Kalian juga akan menemukan judul Gumam di album ini.
3. Larung
album dengan label waktu paling muda yakini 2017 ini dibuka dengan Suluk. Suluk berarti tembang yang biasa dinyanyikan oleh dalang sebelum memuali adegan dalam pertunjukan wayang. Menurut saya, album ini berisikan kompoisi Layur yang paling sentimental. Sebut saja The Ocean Wishper, Sekelumit, dan Musim. Beberapa deret lagu mempunyai lirik dibawakan dengan nada nada sendu. Ada yang baru saya dengarkan diantara karya musik Layur yang selama ini telah saya nikmati. Gamang misalnya. Lagu ini cukup berkesan dan berbeda dengan komposisi Layur yang pernah ada. Meski berjudul Gamang, entah kenapa saat mendengarnya, rasanya semangat saya seperti dipantik. Lewat ketukan suara drum, seolah saya seperti di tantang, Ayo, apakah kamu berani mengambil langkah? Lalu izinkan saya berdecak kagum untuk Are You Awake versi Rework. Tambahan suara drum, membuat lagu ini mengantarkan gelombang musik Layur berada di titik puncak.
album dengan label waktu paling muda yakini 2017 ini dibuka dengan Suluk. Suluk berarti tembang yang biasa dinyanyikan oleh dalang sebelum memuali adegan dalam pertunjukan wayang. Menurut saya, album ini berisikan kompoisi Layur yang paling sentimental. Sebut saja The Ocean Wishper, Sekelumit, dan Musim. Beberapa deret lagu mempunyai lirik dibawakan dengan nada nada sendu. Ada yang baru saya dengarkan diantara karya musik Layur yang selama ini telah saya nikmati. Gamang misalnya. Lagu ini cukup berkesan dan berbeda dengan komposisi Layur yang pernah ada. Meski berjudul Gamang, entah kenapa saat mendengarnya, rasanya semangat saya seperti dipantik. Lewat ketukan suara drum, seolah saya seperti di tantang, Ayo, apakah kamu berani mengambil langkah? Lalu izinkan saya berdecak kagum untuk Are You Awake versi Rework. Tambahan suara drum, membuat lagu ini mengantarkan gelombang musik Layur berada di titik puncak.
Sekali lagi, selamat berbahagia penikmat musik ngawang dan ngambangnya Layur. Selamat pada mas Pepi yang dengan luar biasa rilis tiga album sekaligus. Kurang sangar piye meneh jal? Terima kasih atas pengalaman terbaik menikmati musik ^^
Selain di Spotify, ketiga Album Layur juga dapat dinikmati di Platform musik digital lain seperti i Tunes dam Deezer.
Selain di Spotify, ketiga Album Layur juga dapat dinikmati di Platform musik digital lain seperti i Tunes dam Deezer.
-salam, dari saya yang sangat mengagumi karya musik Layur. Maafkan atas ketidakjelasan saya dalam menginterpretasikan musik Layur dalam kata kata. Sebab saya hanyalah seorang yang amatir.
sumber foto: instagram @matisyahdu
sumber foto: instagram @matisyahdu
0 Comments