Katastrofa: Balas Dendam dan Ancaman Bencana Besar
Februari 21, 2019Tidak hanya sekali atau dua kali saya terbawa perasaan sesaat setelah membaca novel. Tapi kali ini saya juga merasa dibiarkan penasaran. Pertemuan saya dengan Katastrofa karya Jodhi Giriarso membawa kesan dua sisi. Disatu sisi saya merasa beruntung karena bisa menikmati sebuah kisah yang dibalut pengetahuan mengenai ilmu bumi. Kendati memang rasanya seperti membaca buku kuliah anak jurusan kimia dan ilmu tentang bumi. Tapi semua itu membuka wawasan saya. Sisi lainnya, saya merasa sial. Karena sampai cerita itu berakhir, kasus dalam kisah Katastrofa seolah dipaksa berakhir begitu saja tanpa penyelesaian. Saya merasa berada di posisi salah satu tokohnya, Youri. Terisolasi dan tak tahu dimana dan bagaimana menuntaskannya. Ditambah lagi ketika membaca lembaran motif penulisan dan disclaimer dari mas Jodhi, sang penulis, saya makin dihantui rasa penasaran. Saya baru tahu dari lembaran itu bahwa novel yang barusan saya tamatkan ini merupakan pertemuan dari dua novel yang telah ia tulis sebelumnya. Fakta tersebut menjawab segala penilaian saya mengenai alur kisah dan penokohan Katastrofa.
Saya merasa terlalu banyak tokoh yang hampir semuanya itu peran dan penekannya sama kuat. Mengapa bisa begini? Rupanya mereka adalah tokoh utama dari dua buku yang berbeda. Dua buku tersebut adalah Konspirasi Nuklir, dimana Youri dan Savo beradu peran. Sedangkan yang kedua adalah Levodextro, yang menceritakan kisah Milan. Disini saya merasa sial dan terlambat sepuluh tahun. Konspirasi Nuklir telah terbit di tahun 2009 lalu disusul Levodextro dua tahun setelahnya. Maka Katastrofa adalah leburan dari dua kisah yang berbeda. Ada beberapa tokoh kunci dari masing masing novel mas Jodhi sebelumnya yang terlibat disini.
Cerita ini diawali dengan pembunuhan atas dasar balas dendam. Diikuti dengan kisah kisah lain tentang misi menyelematkan bumi dengan cara yang sangat ekstrim. Sekelompok orang dengan rencana ingin mengembalikan iklim bumi memiliki rencana untuk memutar lagi peristiwa Tahun Tanpa Musim Panas yang terjadi 200 tahun lalu. Mereka berencana membangunkan Gunung Tambora dari tidurnya. Mereka semua mengabaikan dampak buruk terhadap peradaban jika mereka berhasil memicu sebuah gunung meletus dengan dahysatnya. Kisah tentang perebutan kekusaan juga turut mewarnai novel setebal 347 halaman ini. Semua rangkaian kejadian itu ternyata bertemu pada satu titik.
Jujur meski saya merasa pening terutama ketika memasuki bagian bagian yang memuat penjelasan teknis, saya sangat menikmati novel ini. Sedikit ngeri juga saat membaca adegan yang cukup sadis. Disitu saya benar benar bisa menangkap nuansa thriller dari Katastrofa. Beberapa tokohnya yang membicarakan tentang sains dan ilmu alam lainnya, membuat novel ini juga berbau science fiction. Saya membayangkan, betapa serunya novel ini bila diangkat menjadi sebuah anime. Adegan keras, berkelahi, membunuh, jatuh dari pesawat, kiranya akan lebih menarik bila ditampilkan dalam bentuk visual. Keterbatasan imajinasi saya, tentu menghambat sehingga saya cukup pusing mengikuti kalimat mas Jodhi saat menguraikannya. Sebagai seorang lulusan sarjana Kimia UPI, mas Jodhi mempunya kecakapan yang luar biasa dalam mengaplikasikan ilmunya menjadi sebuah novel. Pria kelahiran Bandung ini juga telah banyak menerbitkan buku panduan seputar kimia untuk SMA, SMP, dan bahkan buku pendekatan ilmiah tentang fenomena alam yang disampaikan dengan bahasa ringan dan menarik untuk anak anak.
Kembali lagi soal Katastrofa, novel ini mengingatkan kita juga bahwa profesi wartawan dengan segudang keingintahuannya terkadang bisa sangat membahayakan dirinya. Terlibat dengan berbagai kasus yang diliput tak jarang menggungah hati dan ingin sekali ikut menuntaskan semuanya. Membela mana yang benar dan menumpas kejahatan. Tapi mereka tidak punya daya apapun jika terganjal oleh orang orang yang punya kuasa dan dapat mengendalikan situasi. Hukum di dunia dilibas semua dan kebal dari segala tuntutan. Siapa yang bisa menandingi orang semacam itu? Salah salah nyawa yang akan jadi taruhan.
Terakhir, sebelum saya tutup tulisan ini, bila kawan ada informasi dimana saya bisa mendapatkan buku Levodextro dan Konspirasi Nuklir (yang ori) sila berikan komentar ya. Terima kasih banyak ^^
0 Comments