Real: Menjelajah Alam Bawah Sadar
Februari 05, 2019PERINGATAN! Tulisan ini mengandung spoiler
***
Film Real (Riaru: Kanzennaru Shuchi Ryu no Hi) merupakan sebuah film drama fiksi ilmiah yang diadaptasi dari Novel karya Rokuri Inui berjudul A Perfect Day for Plesiosaur. Meski film ini telah dirilis pada 1 Juni 2013, pencarian saya mengenai ulasan film ini nyaris nihil. Saya yakin teman teman pecinta film jepang pasti juga pernah menonton film yang di bintangi oleh Takeru Sato dan Haruka Ayase ini bukan? Mereka berdua adalah aktor dan aktris terkenal yang telah membintangi berbagai judul film maupun serial drama.
Walaupun telat lima tahun, saya ingin sekali mengulas sedikit tentang Real. Pertemuan saya dengan film ini karena saya sangat menyukai Takeru Sato. Saat iseng menuliskan namanya di mesin pencari, saya menemukan beberapa deret judul film salah satunya Real yang langsung mencuri perhatian. Sebab dalam film itu, seperti yang sudah saya tulis diatas, Takeru Sato beradu peran dengan Haruka Ayase. Saya juga sangat menyukai perempuan itu semenjak menonton serial drama yang berjudul Mr. Brain. Pun juga saya kagum dengan Haruka Ayase yang menjadi brand ambassador salah satu produk kecantikan. Eh kok malah mengulas pemerannya ya bukan filmnya. Hahaha..
Baiklah ini dia…
Real berkisah tentang hubungan persahabatan antara Koichi Fujita dan Atsumi Kazu. Kedekatan mereka sejak kecil menjadikan keduanya saling jatuh cinta dan menjalin hubungan asmara. Bahkan pada suatu hari Atsumi berkata bahwa seolah ia telah hidup bersama Koichi sedari lahir. Mereka berdua pun berjanji untuk hidup bersama selamanya. Namun setahun setelah percakapan itu, kajadian di luar dugaan terjadi. Atsumi dinyatakan koma setelah percobaan bunuh diri yang ia lakukan. Ia menenggelamkan dirinya di laut. Tentu saja Koichi merasa terpukul dan keheranan mengapa Atsumi melakukan hal tersebut. Untuk memecahkan misteri mengapa Atsumi bunuh diri, dokter menyarankan sebuah metode untuk memasuki alam bawah sadarnya dengan bantuan peralatan medis. Benar saja, Koichi akhirnya dapat memasuki dunia pikiran Atsumi untuk mencari tahu mengapa kekasihnya nekat bunuh diri.
Alur cerita Real sendiri sangat rapat. Meski boleh dibilang film ini akan membuat penontonnya kebingungan. Ketika telah mencapai puncak konflik kita justru dibelokkan dengan fakta yang berbeda dan di luar dugaan. Film ini akan membuat kita bertanya tanya, jadi mana yang kenyataan sih? Cocok sekali bukan, dengan judulnya? Haha. Dengan durasi 127 menit, pengenalan latar belakang tokoh disisipkan dalam cerita saat Koichi hendak membantu Atsumi meninggalakan dunia khayalnya dan kembali sadar. Atsumi bersikaras meminta Koichi menemukan sebuah lukisan Plesiosaurus yang ia berikan ketika masih SD. Rupanya dibalik gambar itu ada sebuah kisah di masa silam yang menjadi beban Koichi selama hidupnya.
Film garapan sutradara Kiyoshi Kurosawa ini meski bergenre drama fiksi ilmiah, saya kerap dikejutkan dengan kemunculan makhluk makhluk seram seperti mayat yang tiba tiba bergerak. Sebab memang film ini berkisah tentang alam bawah sadar. Maka hal hal khayal yang hanya ada di dalam pikiran dapat menjadi kenyataan. Di segmen awal memasuki pikiran alam bawah Atsumi, Koichi di pertemukan dengan Atsumi yang tengah sibuk mengerjakan manga bergenre thriller. Atsumi tenggelam dalam aktivitasnya dan terkesan mengabaikan kehadiran Koichi. Dan ketika Atsumi bertekad untuk tetap tinggal dalam alam bawah sadarnya yang membuat Koichi putus asa, lelaki itu di kejutkan dengan salah satu karakter ciptaan Atsumi tergeletak seram di lantai apartemen mereka. Sejak saat itu, keseharian Koichi menjadi agak aneh. Ia kerap berhalusinasi sebagai efek samping dari metode medis yang ia jalani.
Eh tapi siapa sangka, ketika alur telah mencapai puncaknya, justru keadaan berbalik. Faktanya, Koichilah yang sedang terbaring koma. Sementara Atsumi yang tengah mencoba berkomunikasi dengan kekasihnya itu melalui peralatan canggih. Dalam alam bawah sadarnya, Koichi telah menukar situasinya dengan Atsumi.
Akhirnya saya menyimpulkan satu hal dari film ini. Film ini memiliki inti cerita tentang seorang yang dibebani perasaan bersalah di masa lalu. Kendati kejiadian itu hanyalah sebuah kecelakan yang tak disengaja, Koichi tak bisa memaafkan dirinya sendiri mengapa hal tersebut harus terjadi. Sehingga itulah yang mebuat dia merasa sangat tertekan. Ia berusaha melupakannya namun sekeras apapun mencoba, ia terus dihantui oleh perasaan itu.
Kesan saya…film ini cukup seru dan mendebarkan dengan kemunculan mayat berdarah. Film ini juga mengharukan, sebab memang film ini berkisah tentang seseorang yang dalam kondisi diambang kematian. Lagi lagi saya menangis. :’ terlebih karena hubungan dua tokohnya sangat dekat. Ada beberapa minus juga dalam film ini. Seperti ketika adegan berkendara. Sayang sekali kenapa adegannya harus bohongan dan terjadi di studio. Meski editannya yah boleh lah…tapi menurut saya itu terlihat aneh. Kalau plusnya, yah saya selalu menikmati aksi peran dari Takeru Sato. Selain ganteng dia juga berbakat haha. Saya juga menyukai gaya berpakaian Takeru Sato. Ada kesamaan dalam gaya berpakaian diantara tokoh yang pernah ia perankan. Takeru tampil kasual dengan beberapa penekanan yang unik. Misalnya pemakaian celana yang panjangnya diatas mata kaki dan sepatu ankle boots. Gaya yang sama juga muncul dalam perannya sebagai tokoh utama di If Cats Disappear From the World.
Sekian ulasan minimalis dari saya. Mohon maaf bila ada bagian bagian yang mengandung spoiler. Buat yang belum nonton, bolehlah film ini saya rekomendasikan. Namun saya sarankan tontonlah film ini dalam keadaan santai dan bukan sehabis lembur kerja ya. :v
nb: Ngomong ngomong saya pening sekali setelah lembur malah nonton film ini. heuheuheu
0 Comments