Hangatnya Si Jingga Jenaka
April 20, 2024Dicermati lagi suara lembut tersebut, kemudian ia ikuti dengan saksama. Dalam hati, Gula Jahe berdegup kencang takut kalau-kalau itu suara penyihir, atau peri yang jahat.
Namun karena penasaran, Gula Jahe pun mengikuti kata hatinya.
- hal. 107
Judul: Jingga Jenaka, puisi, komik dan hal hal menyenangkan lainnya
Penulis: Annisa Rizkiana Rahmasari
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit: 2019
Jumlah halaman: xi + 118 hlm
Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah berita duka. Seorang perempuan muda, ia seorang seniman berbakat. Saya sedih sekali karena tidak mengetahui tentang ia sebelumnya. Justru ketika telah berpulang saya baru membaca karyanya berjudul Jingga Jenaka.
Kak, maafkan saya karena baru membaca buku ini. Namun terimakasih banyak telah menulis buku yang menghangatkan hati.
***
Buku ini berisikan puisi puisi, gambar, dan semua hal yang erat dalam keseharian kak Annisa. Membaca Jingga Jenaka membuat perasaan saya hangat. Rasanya seperti duduk di bawah pohon besar di tengah hamparan padang rumput ketika pukul sembilan pagi. Sejuk udara pagi bertemu dengan matahari pagi yang belum terlalu menyengat.
Ilustrasi yang dibuat oleh kak Nica sangat menggemaskan dan sederhana. Selaras dengan beberapa puisi serta cerita yang ada dalam buku ini. Puisinya bercerita tentang makanan kesukaan sang penulis, kenangannya tentang Bapak, Nenek, dan kisah perjalanannya.
Saya sangat suka dengan Dongeng Gula Jahe yang menceritakan seorang anak kecil dengan rasa penasaran dan keingintahuannya yang besar, ia berkelana menemukan dunia ajaib. Cerita ini mengingatkanku betapa kita semasa kanak kanak selalu punya rasa ingin tahu yang tinggi dan tak mengenal rasa takut. Kalaupun merasa takut, rasa penasaran yang kita miliki selalu lebih besar yang pada akhirnya selalu mengantarkan kita menjumpai hal hal menakjubkan. Semasa kecil, kita selalu bisa melihat sekeliling sebagai dunia penuh warna yang ajaib. Bisakah setelah dewasa kita tetap menjaga semua perasaan itu?
Buku ini sangat ringan dan dapat selesai dalam sekali duduk saja. Sangat cocok dinikmati ketika luang sembari menikmati secangkir susu hangat seperti kesukaan si Gula Jahe. Dengan Jingga Jenaka ini, kak Nica seolah mengajak pembaca untuk menikmati dan menemukan sesuatu yang menakjubkan dari hal hal sederhana yang sering kali terlewatkan.
Tifanny Lituhayu
0 Comments