Nostalgia Kuliner

April 03, 2024

 Tiba-tiba saja saya merindukan nasi pecel dengan lauk ayam bakar dengan porsi jumbo yang biasa mas bawa ketika pulang bekerja saat kami masih di Gresik. Satu bungkus nasi pecel sayur dengan guyuran saus kacang dan bonus rempeyek itu kami santap berdua usai mas mandi dan mengganti baju. Sebetulnya saya tidak terlalu tertarik dengan nasi pecel selain pecel yang ada di Pikatan. Yang selalu saya santap setelah bermain air di kolam Pikatan tiap hari Ahad saat masih kanak kanak. Namun pecel di Jawa Timur cita rasanya luar biasa enak. Yang membuatnya terasa berbeda adalah hadirnya biji lamtoro mentah dan juga kemangi. Sayur mayurnya juga tidak direbus terlalu matang. Rasanya segar dan nikmat. Mungkin pecel khas Madiun menjadi kiblat bagi penjual penjual pecel di Jawa Timur. 

gambar dari Pinterest

Selain pecel, makanan yang kalau di Temanggung biasa saja bahkan cenderung kurang nikmat tapi di Jawa Timur rasanya enak adalah tempe. Saya heran kenapa tempe di Temanggung tak seenak tempe di Jawa Timur. Saya yang selama ini ogah ogahan makan tempe goreng bawang uyah mendadak jatuh cinta dengan menu satu itu. Meski hanya dimakan pakai nasi panas dan sambal bawang rasanya tetap nikmat. Hikmahnya, saya jadi tetap terbiasa makan tempe bawang uyah dengan lahap meski sudah pulang ke Temanggung lagi. 

Selain nasi pecel dan tempe, saya juga merindukan soto daging madura yang biasa mangkal di depan sebuah tempat cukur. Kuah kaldunya harum sekali. Isian sotonya sederhana saja. Tak semeriah soto di Jawa Tengah yang selama ini saya kenal. Namun bumbu rempahnya sangat kaya rasa. Hmm


Namun jangan tanya soal menu favorit saya, nasi goreng. Ahh sebagai penikmat nasi goreng jawa dengan kecap yang terkadang agak jor joran sampai terlihat pekat, saya lumayan mengalami culture shock saat membeli nasgor di Jawa Timur. Kebanyakan nasi gorengnya berwarna merah. Kalaupun ada yang pakai kecap, untuk mendapatkan cita rasa nasgor mas mas grobakan khas Temanggung atau minimal Jawa Tengah lah, cukup sulit. Maka yang selalu jadi andalan ketika rindu nasi goreng kami biasanya memesan nasgor Blenger yang outletnya sudah tersebar di beberapa wilayah. Meski bukan otentik nasgor jawa, setidaknya mereka menambahkan kecap. Hehe.

Nasgor ala Suroboyoan

Kuliner malam selalu yang paling berkesan. Mas selalu berusaha meluangkan waktu setelah kerja shift pagi. Melihat saya yang mulai suntuk ketika jam bekerja berakhir, ba'da Maghrib atau Isya kami sempatkan untuk keliling kota Gresik. Sekalian mencari udara segar meskipun yah sama saja kemana perginya tetap terasa panas.

 Ada satu menu yang lumayan jadi comfort food saat di Gresik. Kalau malam lapar tapi masakan sudah habis kami membeli tahu telur di depan gang kosan. Tahu yang digoreng menggunakan telur bukan sesuatu yang baru bagi saya sebenarnya. Karena ibuk dulu sering membuat sarapan omelet telur dengan irisan tahu. Namun penyajian tahu telur, dengan tauge, ketupat, dan saus kacang yang dicampur petis adalah hal istimewa. Sekilas terlihat seperti kupat tahu. Namun tunggu sampai sausnya kamu cecap. Kental, manis, pekat dan gurih dari petisnya sangat memanjakan lidah. Jangan bayangkan petis yang seperti ketika membeli tahu petis di tukang gorengan di Temanggung ya... Petis di Jawa Timur merupakan bumbu tambahan yang diolah dari ikan atau udang dengan tambahan gula dan garam lalu difermentasi.

Gambar dari Pinterest

Ada satu minuman unik yang tak boleh dilupakan: STMJ. Minuman ini susah sekali didapat di Temanggung bahkaan tidak ada. Semoga saja suatu saat nanti saya bisa punya kedai yang menyediakan berbagai makanan khas Jawa Timur dan juga menyediakan STMJ. Hihi. Orang orang harus tahu betapa STMJ itu nikmat apalagi dinikmati di udara Temanggung yang dingin ini. Perpaduan susu sapi segar, kuning telur ayam kampung, madu, dan jahe. Susunya harus sudah direbus sampai mendidih tapi hati hati jangan sampai pecah. Ditambah kuning telur dan madu lalu segera dikocok. Terakhir tuangkan air rebusan jahe. Hmm meski pakai telur tak ada rasa maupun aroma amis seperti yang saya khawatirkan. Mungkin karena adanya jahe. Saya paling suka dengan tambahan jinten hitam karena jadi lebih harum dan berempah. Mungkin jika air rebusan jahenya ditambah dengan sedikit serai akan lebih nikmat. Wahh sepertinya harus eksperimen nih. Hihi



You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling