Pelesir Kuliner dan Berburu Buku Di Bazar

April 30, 2024

 Setelah pekan lalu kondisi Bening menurun dan  membuat cukup khawatir, saya sangat lega karena di akhir pekan ia sudah menunjukkan tanda tanda pulih. Kendati demikian ia masih sering terdiam dan durasi tidurnya cukup panjang. Nafsu makannya pun belum sepenuhnya kembali. Setidaknya ia sudah sehat jadi saya tidak ragu untuk mengajaknya ke halaman perpusda bertemu kawan kawan tmgbookparty. Setelah acara book party usai saya menyempatkan diri untuk kembali melihat lihat bazar buku yang diadakan di halaman perpusda. Sebelumnya saya sudah sempat melihat lihat beberapa buku di sana dan menemukan buku yang menjadi wishlist dengan harga yang sangat terjangkau. Hanya saja saat itu uang di dompet pas pasan dan saya lebih memilih membeli buku untuk Bening. Maka kunjungan kedua ini saya bermaksud untuk mengadopsi buku yang sudah saya incar. Namun lagi lagi Bening justru ingin membeli sebuah mainan mobil ekskavator mini yang selama ini sudah ia inginkan wkwkwk. Yaudah deh karena memang sudah di depan mata, anggap saja itu kesempatan dan rezeki untuk Bening. Baiklah lagi lagi rencana untuk menebus buku yang saya incar harus ditunda lagi. Namun saya merasa lega karena bazar buku diperpanjang sampai 14 Mei 2024. Yeay.

Ahad malam mas tiba di rumah dan ia mendapat jatah libur dua hari. Sebelumnya kami pernah berdiskusi mengenai menu brongkos yang ia masak. Mas bilang meski menu itu sudah menjadi menu tetap di restorannya resepnya masih trial error karena beberapa kali mendapat kritik dari pengunjung. Untuk itu ia berniat mendatangi rumah makan di Temanggung yang menyajikan menu brongkos. Mas ingin merasakan cita rasa brongkos yang otentik. Saya teringat pada salah satu warung makan brongkos yang sangat popular. Bahkan chef William Wongso pun pernah mendatangi tempat ini: Warung Brongkos Mbak Nok. Warung ini berlokasi di Menggoro, Kecamatan Tembarak, Temanggung. Menu yang jadi andalannya adalah brongkos kepala kambing. Di sini khusus menyediakan brongkos dengan bahan utama perkambingan. Namun jika ada yang tak suka kambing, Mbak Nok menyediakan brongkos rakyat yang ramah untuk vegan dengan isian tahu merah dan kacang koro.



Kami memesan seporsi brongkos kepala plus kaki dan seporsi brongkos daging. Untuk dari segi rasa, brongkos kepala dan kaki sama sekali tidak berbau prengus. Lain halnya dengan brongkos daging yang masih sedikit prengus. Kendati demikian, karena bumbu brongkos yang kaya rempah, bau prengusnya memang sudah jauh berkurang.

Secara keseluruhan bumbu rempahnya memang menghadirkan sensasi masakan yang kaya rasa. Daging di kaki kambingnya sangat empuk ketika dimakan, sama sekali tidak ada perlawanan alias effortless. Hihihi. Bagi yang menyukai pedas, tersedia sambal ijo yang enak dan rasanya benar benar masuk dengan kuah brongkosnya. Meski kaya rempah, saya merasa tetap tersisa ruang yang membuat kuah brongkos tidak terlalu tebal rasanya. Ketika ditambahkan sambal yang cenderung asin, rasanya jadi pas. Hmmm yummy!

Usai menyantap brongkos kami melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya, yakni ke Perpusda lagi. Hahaha. Kunjungan sebelumnya Bening ingin sekali membeli puzzle tapi uangnya tidak cukup. Wkwk. Pada kesempatan kali ini saya juga diizinkan untuk membeli buku oleh mas. Akhirnya saya membawa pulang dua buah buku.

centang wishlist dulu ✅


Ketika kami berkunjung beberapa meja display nya sudah kosong. Saya pikir mereka tak jadi memperpanjang gelaran bazar ini. Namun ternyata mereka sedang mengemas buku yang sudah di display selama sebulan ini dan akan menggantinya dengan stok buku baru.

"Besok bakal ada banyak yang baru mba. Banyak novel novel baru. Hari ini belum sempat bongkar."

Wahhh...saya jadi tertarik untuk melanjutkan perburuan nih  hihi. Mungkin saya ingin kembali singgah ke bazar saat jadwal mengembalikan buku ke perpus nanti. 😁

Mumpung hari Selasa ini masih libur mas mengajak kami kembali mengunjungi Kedai Jomer. Setelah kunjungan pertama yang sangat berkesan akhirnya kami berkesempatan menikmati hidangannya lagi. Tahun lalu Kedai Jomer memperluas area pengunjungnya karena semakin ramai. Ketika kami tiba di sana pun di depan kedai telah banyak terparkir sepeda motor pengunjung.

Tentu saja kami tidak ingin melewatkan menu Bakmi Longkeng yang khas dengan tekstur mienya yang lembut. Kami juga memesan nasi goreng khas chinese food nya. Saya sangat puas karena kali ini kuah pendamping bakmi sudah jauh lebih berkaldu dan gurih. Untuk bumbu mienya kami bisa menakar sesuai selera dengan memadukan beberapa kondimen yang tersedia seperti kecap asin, kecap manis, dan merica. Tersedia juga sambal dan saus untuk yang menghendaki rasa pedas pada mie.



Pengalaman bersantap di Kedai Jomer kali ini semakin memuaskan. Selain suasana yang cukup asri dengan adanya taman dan kolam ikan, tempat makannya juga sangat nyaman dan bersih. Untuk rasa sudah tidak diragukan lagi. Kami selalu puas dengan rasanya dan cocok di lidah. Harganya pun juga sebanding.

Temanggung, 30 April 2024

P.s.
Teman teman, saya membuat sebuah klip singkat perjalanan kuliner kemarin. Kamu bisa mengunjungi akun instagram @punchpopjournal atau klik dua tautan di bawah ini yaa



You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling