Tahap Baru

April 23, 2024

 


Akhirnya... Awal bulan syawal kemarin benar-benar menjadi tahap baru untuk Bening. Dia berhasil lulus dari ASI dan kebiasaan nenen yang sebenarnya setelah usia 2 tahun nenen hanya menjadi penenang saat dia gelisah, pengantar tidur, dan rayuan maut yang lumayan mujarab saat dia mulai tantrum. Yah jadi itulah masalahnya. Ketika tantrum saya tidak punya cara jitu yang efeknya instan seperti merayu dengan nenen. Saya harus merayu dengan hal hal lain, "nanti beli es krim aja ya..." "Yaudah besok kita main seluncuran aja" Seperti itulah misalnya. Tak apalah. Asalkan saya sudah terbebas dari sakit punggung karena harus tidur miring mengASIhi. Alhamdulillah.

Memang terlambat rasanya bila baru sekarang Bening berhenti nenen. Saya pernah mencoba beberapa cara untuk menyapih tapi selalu gagal karena saya sendiri yang kurang tegas. Akhirnya semua terjadi secara alami bahkan dari Bening sendiri yang merasa enggan dan ganjil.

Selamat tinggal masa masa nenen. Daaann selamat datang hari hari dengan segudang pertanyaan yang tak habis habisnya Bening tanyakan. Tapi nikmat juga meladeni bocah kecil serba ingin tahu ini. Karena rasanya seperti dapat tes sejauh mana saya bisa menjawab pertanyaannya yang itu artinya menakar kapasitas pengetahuan yang saya miliki. Menantang! Kalau saya mentog, akhirnya bisa jadi PR. Ohh saya harus belajar lagi. Memang benar belajar itu sudah semestinya dilakukan terus menerus sampai akhir hayat. Belakangan saya juga merasa sangat bersyukur. Membaca novel novel yang mungkin bagi beberapa orang terlihat sebatas hiburan saja, tapi bisa jadi bekal ilmu juga. Saya pernah membaca buku mbak Oka Rusmini yang sangat kental dengan budaya Bali. Lalu kemarin ketika mendengarkan salah satu lagu milik Hara, ada bahasa yang asing. Saya cermati lagi... Ohh rupanya bahasa daerah Bali. Saya menangkap satu kosakata yang pernah saya temukan di novel Tarian Bumi. Oh ya ngomong ngomong selamat hari buku ya...

*

Hari Senin tiba-tiba Bening panas. Ah hal yang selalu saya khawatirkan. Padahal sudah selalu antisipasi jangan sampai drop meski Bening aktif dan jarang tidur siang semenjak berhenti nenen. Tapi kondisi tubuhnya menurun juga. Selain karena kelelahan dia juga sempat kehujanan. Beberapa waktu yang lalu sempat ada kejadian buruk juga. Bening terguling di tangga (lama lama saya bisa trauma dengan tangga, kolong tangga. Semua yang berhubungan dengan tangga. Karena adik dulu juga jatuh di bawah tangga. Huh). Namun tidak ada cedera parah, syukurlah dan sudah sempat urut sehari setelah ia jatuh.

Sudah ikhtiar dengan memberikan paracetamol tapi suhu tubuhnya tak kunjung turun. Akhirnya saya bawa Bening ke puskesmas. Namanya juga layanan umum, alurnya cukup panjang dan antri. Bahkan ketika sudah di hadapan dokter pun ada hal yang di luar dugaan. Meski baru sehari saja suhu badan Bening panas, tapi dokter tetap merekomendasikan untuk cek laboratorium. Akhir akhir ini banyak kasus DBD, tapi jangan sampai deh. Kalau kata nakes di bagian lab seharusnya cek lab itu setelah 3 hari pasien demam tapi tak kunjung membaik. Namun ya sudah deh karena dokter yang merekomendasikan, akhirnya Bening diambil sampel darahnya. 

Jujur kali ini justru saya yang gelisah. Mengambil sampel darah tentu saja harus memakai jarum dan membuat luka di jari Bening. Tapi Bening terlihat tenang dan menyerahkan telapak tangannya secara suka rela. Dia tahu ngga sihh? Mungkin tidak... 

Bening melihat tiap prosesnya. Dengan pasrah ia melihat titik demi titik darah keluar dari ujung jari tengahnya diambil untuk sampel. Sesudah itu dia terlihat menahan tangis. 

"Adek hebat kok, gapapa uda sembuh coba lihat"

Saya mendekapnya dan bersama sama melihat lagi jarinya. Darah sudah berhenti dan luka sudah tertentup. MasyaAllah...

Jadi salah satu kemungkinan kenapa meski sudah diberikan paracetamol panas tidak kunjung turun adalah dosisnya yang kurang. Itu penuturan dari pak dokter muda yang memeriksa Bening kemarin. Saya sangat puas, belakangan fasilitas umum untuk masyarakat pelayanannya jauh lebih baik. Ramah, cekatan, dan melayani dengan baik.

Saya juga diberi informasi belakangan banyak kasus DBD pada anak dengan gejala demam, mual dan muntah serta muncul bintik kemerahan di tubuh. Untuk itulah sebaiknya waspada ya, bunda.

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling