Malam yang Terasa Panjang
April 24, 2018Malamku terasa begitu panjang. Bernaung di bawah atap, dan berbaring di atas ranjang. Diliputi gelap yang seolah tiada batasnya. Itulah langit ketika malam. Sedangkan bulan, bentuknya masih serupa sabit dengan cahayanya nan redup dan lembut. Sedikit dibaluti kabut yang semakin membuatnya terlihat sendu. Aku hanya mengintipnya sebetar dari balik jendela. Kusingkap sedikit tirai biru yang menutup. Sambil kupegang ujungnya aku melongok menatap bulan sabit itu. Cantik, seperti biasanya apapun bentuknya.
Malamku terasa panjang. Aku hanya berbaring dan menatap langit langit kamarku. Sambil bergumam menohon maaf. Sebab hari ini aku merasa begitu disibukkan dengan hal hal yang entah apa. Lalu sampai dimana aku, ingatan tentang karuniaNya mengapa sedikit sekali. Maafkan hambaMu yang lalai ini. Terus mengeluh menuntut hal hal terbaik untuk diri sendiri. Namun masih lupa dengan kewajiban dan hal hal yang harusnya diprioritaskan.
Ya Rabb...tak ada satu detikpun berlalu tanpa nikmat dan karuniaMu. Tak ada satu detikpun berlalu tanpa cinta dan kasihMu. Sungguh setiap detik ingin aku lalu dengan terus mengingat dan beriman kepadaMu. Senantiasa bersyukur dan mengagungkan asmaMu.
Malamku terasa panjang. Dengan balutan kasih dan sayang Alloh. Malam adalah karunia Alloh. Dimana malam menjadi waktu untukku sejenak rebah dan melepas semua beban.
Malamku terasa panjang, malamMu penuh kasih sayang.
0 Comments