Rangkum Reprise Version

April 27, 2018


Saya rasa, saya sudah melampaui batas. Saya tidak ingin melakukan pembelaan apapun atas perbuatan saya yang melampaui batas ini. Apakah itu? Saya kecanduan mendengarkan lagu Rangkum milik Polka Wars. Beberapa waktu yang lalu saya sudah menuliskan sesuatu tentang itu di postingan sebelumnya. Namun semakin hari, saya semakin tak terkendali. Semakin didengarkan, lagu itu semakin terasa nikmat. Terutama pada reprise version-nya yang dirilis 13 April 2018 lalu. Dari beberapa info yang saya dapatkan, alasan mengapa Polka Wars membuat versi “hening” Rangkum adalah, mereka ingin pesan yang ada dalam lagu itu bisa tersampaikan secara maksimal dan bisa lebih diresapi. Menurut penuturan bang Aeng selaku vokalis dan gitaris, lagu Rangkum ini menggambarkan seseorang yang sedang bermeditasi. Nah sudah tentu orang yang bermeditasi itu identik dengan suasana hening. Dengan itulah, Rangkum dikemas dengan musik yang lebih kalem dan menonjolkan suara vokalnya. Agar lirik dan artikulasinya lebih jelas.

Bukan hanya tentang bagaimana lagu Rangkum itu akhirnya tersaji. Namun saya juga tak habis pikir dengan lyric video Rangkum reprise version ini. Mereka memilih sebuah desain yang terlihat seperti buku yasin. Dan memang itulah yang mereka maksudkan. Buku yasin, dan dibelakangnya ada motif batik dan semuanya didominasi warna biru. Ini berkaitan dengan video clip Rangkum. Yah bagi kalian yang sudah nonton tentu paham. Salah seorang personil Polka Wars (saya lupa siapa) mengungkapkan bahwa kehidupan manusia suatu saat akan di “rangkum”.

Semakin saya ikuti setiap liriknya memang benar bahwa lagu ini berkaitan dengan “meditasi”. Coba perhatikan lirik berikut

Bersila diam, menuju terang
Deras bulir meresapi lara

Bersila menurut saya adalah posisi umum yang biasa dilakukan saat bermeditasi. Namun saya juga punya pikiran lain. Mungkinkah ini juga berarti sedang dalam keadaan sholat malam? Yang membuat saya berfikir demikian adalah merujuk pada lirik selanjutnya

Malam musin semi…

Juga pada lirik terakhir, yang tadinya berakhir "disana" menjadi…

Berakhir di salam
Kata rangkumkan udara

Dan dalam sholat, diakhiri dengan salam.

Nah baiklah itu hanya interpretasi saya pribadi mengenai lagu Rangkum. Yah mungkin beberapa orang akan memiliki interpretasi yang berbeda tentunya. Selain itu, dua hari belakangan ini Polka Wars sengaja mengajak beberapa musisi bereaksi memberikan penilaian tentang lagu Rangkum dan music videonya. Rabu lalu, melalui YouTube channel Polka Wars, mereka merilis video musisi bereaksi, Polka Wars ft. Andy Rif. Satu kalimat yang saya ingat kata bang Andy mengenai Polka Wars terutama di lagu Rangkum, dengan jujur mengungkapkan bahwa ia sangat jatuh cinta dengan karakter vokal yang dimiliki vokalis Polka Wars. Hehe. Selain itu komposisi musiknya meski terbilang sederhana tapi punya karakter yang kuat. “Musik seperti ini sangat cocok dinikmati oleh penikmat musik Indonesia yang cukup idealis dan juga bisa dinikmati kuping kuping Internasional.” Kata bang Andy.

Hari berikutnya, Kamis 26 April, Polka Wars kembali merilis video musisi bereaksi yang kali ini ft. Edy Khemod dari Seringai. Penuturannya lebih mendalam soal konsep videonya. Ia menilai bahwa musik video paling bagus sepanjang tahun 2017 adalah Rangkum. Bang Edy juga menilai Polka Wars secara keseluruhan mengenai komposisi musiknya. Bahwa musik yang bagus dan enak adalah yang melodinya ngena, liriknya memorable. Kembali pada saya pribadi sebagai penikmat musik mereka, Polka Wars sudah memenuhi hal yang disebutkan oleh bang Edy. Di akhir penuturannya, ia seperti memberikan semangat pada Polka Wars. Mereka sudah membuat karya yang sedemikain ini, lalu apa yang akan dilakukan selanjutnya? Tentu harus lebih dari ini.

Bicara tentang karya selanjutnya, saya juga telah membaca sebuah artikel di Hai online yang mengulas tentang fakta fakta dibalik Rangkum (Reprise Version). Setelah saya baca secara keseluruhan, saya benar benar semangat saat mengetahui fakta kelima (memang hanya ada 5 di artikel itu). Berikut akan saya kutipkan langsung dari Hai online:

Lagi pula, “Rangkum” versi baru ini juga punya tujuan lain, yakni memberi bayangan mengenai karya karya Polka Wars yang akan ada di album kedua mereka yang sedang digarap, baik dari segi musik maupun liriknya yang berbahasa Indonesia setelah sepenuhnya memakai bahasa Inggris di album perdana Axis Mundi.


Dari acara Music At Newsroom CNN Indoenesia beberapa hari yang lalu, bang Deva (drummer, vocalist) juga sempat keceplosan jika di album kedua nanti, lebih dari lima puluh persen lagunya berlirik bahasa Indonesia. Saya sangat antusias mengetahui itu. Namun kita lihat nanti. Semoga prosesnya lancar dan album itu segera rilis. Aamiin. Good luck, Polka Wars!

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling