Yang Kau Keluhkan
April 26, 2018Beberapa orang terkadang mengutuk dirinya sendiri dan meratapi jalan hidupnya. Hidupnya yang terjebak dalam rutinitas kerja yang terasa monoton. Kemudian pulang ke kosan di kawasan pemukiman yang padat. Jika boleh berpendapat, aku rela untuk menukarkan apa yang jadi kehidupanku saat ini dengan apa yang tengah mereka keluhkan saat. Aku muak menjadi manusia yang tak berguna dan tak melakukan apa apa sama sekali. Namun aku juga tak tahu harus mulai dari mana untuk membuat perubahan.
Jika boleh berterus terang, aku bahkan rela saja hidup sendiri di tanah rantau nan jauh. Bekerja seadanya yang penting halal dan barokah. Dan apa yang aku dapat sama sekali tak mengotori diriku yang sudah terlampau busuk ini. Aku hanya mencoba dan terus mencoba untuk menjadi baik. Aku hanya ingin berusaha mendapatkan sesuatu dengan cara yang halal agar tak mengganggu keseimbangan hidupku terutama untuk menjaga hubungan vertikal, kepada sang Pencipta.
Aku rela jika aku harus kembali ke kamar sempit, hidup sendirian. Melalui semuanya sendiri. Sebab tak kan ada bedanya dengan apa yang tengah aku alami saat ini. Namun aku bisa bertahan hidup dari jerih payahku sendiri adalah suatu kebahagiaan yang mungkin tak kan pernah ternilai. Lalu saban akhir pekan disela sela waktu senggangku sebelum bersiap menuju senin lagi, aku ingin jalan jalan sebentar. Menikmati apa yang ada. Entah itu hiruk pikuk kota. Entah itu gang gang sempit yang tampak biasa saja. Atau menepi mencari toko buku yang menjual buku buku bekas dan langka. Ah.. atau mungkin sedikit bergaya dengan bertandang ke mall. Padahal disana hanya ingin berjalan jalan saja. Jalan jalan tanpa resiko gerah dan kepanasan.
Ku mohon, berhentilah kalian mengeluhkan hidup. Mungkin saja diluar sana ada banyak orang yang ingin berada di posisimu sekarang.
Pepatah jawa mengatakan...
Urip iku sawang sinawang
Cari artinya sendiri, di google.
0 Comments