Terhempas Khayal
Mei 03, 2018Gapai ragamu melalui gelombang cahaya. Ku raih dan kurengkuh. Partikel partikel ringan tak kasatmata kususun sedemikian rupa. Dengan ingatan yang ada di kepala. Yang juga bentuk dan wujudnya hanya terkaan semata. Yang ku saksikan dari layar warna. Kini dirimu utuh dan kusimpan dalan benak. Kubingkai dalam genggamanku.
Waktu waktu yang berlalu kian menyiksa. Batinku merana karena diriku yang cipta. Mendambamu membuatku bahagia sekaligus nelangsa. Diwaktu yang bersamaan, antitesis rasa kian beradu. Ku nikmati setiap degupnya.
Bila aku rindu, suaramu menjadi pengobat pilu. Namun suaramu, juga menjadi candu. Ku rasakan gempuran badai ekstase. Hilang semua kesadaranku. Entah kemana aku pergi. Duniaku indah, suaramu membawaku tuk melepaskan semua beban.
Sadar...aku terjatuh. Nelangsa. Suaramu masih terdengar. Indah tak terperi. Menyayat sekaligus membuatku jatuh hati. Ku ingin terlibat dan terikat dalam hidupmu. Namun mengatakannya saja serasa aku telah gila. Membayangkannya, membuatku seperti orang sinting.
Bukan. Bukan salahmu. Segala yang kurasa, aku yang cipta. Adakah kau terbebani dengan semua ini? Aku kan belajar tuk kembali pada kenyataan. Aku tak ingin menyiksamu meski ku tak pernah sedikitpun menyentuhmu. Namun pikiranku telah lebih jauh menerobos ruang dan waktu. Mencari dan menyentuhmu. Maafkan kelancangan ini. Ku kan segera kembali pada lintasanku.
0 Comments