Menyusuri Arah dan Langkah Fiersa Besari Lewat Karya Terbarunya

Mei 17, 2018

dokumen pribadi
Tak terasa buku yang kedatangannya dinanti nanti akhirnya ada di tangan saya. Sungguh tidak sebanding, jumlah hari menunggu buku ini datang dengan hari yang saya habiskan untuk menamatkannya. Sejak tanggal 14 Mei kemarin, saya sudah bertekad untuk membaca buku ini dengan santai. Bertahap saja. Tapi prakteknya sulit. Saat saya baca lembar demi lembar, rasanya mengalir begitu saja. Terlebih hari ini adalah hari pertama puasa. Seperti biasanya, hari pertama puasa adalah hari libur. Maka tanpa terasa dan tanpa diniatkan, tahu tahu siang ini saya sudah sampai di halaman terakhir buku Arah Langkah. Ah tidak!

Mau bagaimana lagi? Kisah tentang perjalanan memang selalu melenakan. Rasanya ingin terus melanjutkan dan ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya. Kesan saya terhadap buku ini tentu saja luar biasa dan membuat iri. Ya...pengalaman yang didapatkan Bung dari pengembaraannya berhasil membuat saya sirik. Saya merasa asing dengan nama nama tempat dan pulau yang Bung sambangi. Ironis sekali. Padahal saya orang Indonesia. Hanya karena saya tinggal di Pulau Jawa, saya tidak tahu tempat tempat itu. Begitu sia sianya waktu yang sudah terlewat. Sampai usia sekian, wawasan saya pada negara sendiri sangat sangat minim. Berkat buku Arah Langkah  saya sadar akan keterbatasan wawasan saya. Buku ini membuka pikiran dan membuat saya ingin cari tahu lebih banyak. Toh sekarang ini sudah serba canggih, mencari info juga sudah mudah. Saking mudahnya, kita bisa melakukannya kapan dan dimana aja. Saya bisa lihat letak letak gugusan Pulau dan tempat tempat yang Bung sebutkan di bukunya melalui smarphone, bukan? Kenapa selama ini saya cuek cuek saya? Saya hanya merasa cukup dengan televisi yang kadang menayangkan lokasi lokasi di luar pulau yang  saya tempati ini.

Saya punya impian dan harapan untuk bisa berkeliling Indonesia seperti yang dilakukan Bung. Tapi rasanya itu cukup muluk bagi saya. Yah paling tidak saya ingin bisa menyambangi satu tempat di setiap pulau terbesar di Indonesia. Saya ingin melangkah keluar dari lingkup kecil yang sudah membuat saya terlampau nyaman tapi menjebak saya menjadi seseorang yang tak punya pengalaman. Sedih dan miris. Membaca buku Arah Langkah membuat khayalan saya melangkah keluar menyusuri setiap tempat yang di pijaki Bung.

Tentang buku:

Buku ini merupakan rangkuman kisah perjalanan Fiersa Besari mengelilingi Indonesia bersama dua sahabatnya. Perjalanan yang ia lakukan berangkat dari rasa kecewa yang mendalam setelah dikhianati oleh kekasihnya. Berdiam di rumah hanya akan membuatnya semakin sulit melupakan. Demi mengobati luka dihatinya itu, ia ingin meninggalkan Kota Bandung. Ia merasa perlu pergi dari kotanya sejenak. Maka ia memulai perjalanannya menyambangi tempat tempat yang indah dan bertemu dengan kawan kawan baru.

Novel ini tergolong menjadi memoir. Di bagian awal awal, cerita berselang seling. Berpindah dari cerita utama tentang perjalanan ke cerita lama yang mendasari mengapa Bung memutuskan untuk berangkat menjelajah Indonesia. Masih seperti karya Bung yang sudah rilis, gaya menulisnya ringan namun tetap elegan. Permainan kata dan pemilihan kosakatanya cukup diperhatikan. Sedapat mungkin Bung selalu memilih padanan kata bahasa Indonesia saat dihadapkan dengan sesuatu yang berkaitan dengan hal hal asing. Jadi, buku ini tentu saja membantu kita untuk belajar bahasa Indonesia dan padanan kata bahasa Indonesia dengan lebih efektif. Mungkin kebanyakan dari kita masih asing dengan kata kata yang biasanya sering kita serap langsung dari istilah asingnya.

Dikarenakan buku ini memuat pengalaman menyambangi berbagai tempat di Indonesia, maka tanpa foto buku ini pasti akan terasa berat. Sebab pembaca hanya bisa membayangkan. Juga tentu saja bikin penasaran. Nah buku ini tentu saja dilengkapi dengan foto foto hasil jepretan Bung dan dua sahabatnya. Itulah mengapa buku ini amat istimewa dan harus dimiliki.
***

Bagi saya pribadi, sebetulnya agak kecewa saat sampai halaman terakhir. Kisahnya seakan menggantung. Jadi saya bertanya tanya, apakah akan ada Arah Langkah jilid dua untuk menyambung kisah ini? Saya harap iya. Semoga kisah perjalanan Bung benar benar dituntaskan. Kalau perlu dilanjut terus selama Bung masih sering bertualang. Kendati ada sedikit rasa kecewa tapi rasa puas tentu jauh lebih besar. Saya puas dan merasa beruntung bisa membaca Arah Langkah. Saya yakin buku ini nanti akan ada cetakan kedua, ketiga, dan kesekian. Insyaalloh. Karena buku ini sangat bagus.

Akhir kata, terimakasih pada Fiersa Besari yang sudah rela membagikan kisah perjalanannya pada kami. Tentu bukan suatu hal yang mudah bagi Bung. Sebab mengingat kembali tentang perjalanan tersebut, tentu memaksa Bung untuk kembali ingat kenangan lama yang cukup menyayat hati. Tapi saya yakin, dengan mengingat setiap detilnya dan menuangkan menjadi sebuah karya, tentu menjadi metode yang paling mujarab untuk melepas semua beban masa lalu. Dan menunjukkan pada dunia, bahwa kegalauan itu bisa melahirkan sesuatu yang hebat kalau kita bisa mengarahkan langkah kita ke arah yang benar. Bukankah begitu?

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling